Wishful Wednesday [01]

"Tahun ini harus lebih banyak baca buku," tekad saya setelah menyadari tahun kemarin sedikit sekali jumlah buku yang saya baca. Harus diakui kerjaan cukup menyita waktu sehingga sulit mencari waktu duduk santai untuk baca buku.

Er, ini pertama kalinya saya ikutan Wishful Wednesday. Oh ya, peraturan Wishful Wednesday seperti ini:
1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu  =)
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu  =)

Buku pilihan saya untuk Wishful Wednesday perdana ini adalah ...

Cloud Atlas

David Mitchell

Book Depository

Sinopsis: A reluctant voyager crossing the Pacific in 1850; a disinherited composer blagging a precarious livelihood in between-the-wars Belgium; a high-minded journalist in Governor Reagans California; a vanity publisher fleeing his gangland creditors; a genetically modified dinery server on death-row; and Zachry, a young Pacific Islander witnessing the nightfall of science and civilisation the narrators of CLOUD ATLAS hear each others echoes down the corridor of history, and their destinies are changed in ways great and small. In his extraordinary third novel, David Mitchell erases the boundaries of language, genre and time to offer a meditation on humanity's dangerous will to power, and where it may lead us.

Enam kisah, enam tempat, enam masa yang berbeda, kesemuanya mempunyai benang merah satu sama lain.  Hal tersebut yang membuat saya sangat sangat tertarik pada novel ini. Ditambah lagi visual adaptasi film yang indah memancing rasa penasaran saya bagaimana Mitchell mendeskripsikan tempat-tempat dalam novelnya.